Senin, 19 Mei 2014

Jenis amplop





Jenis- Jenis Amplop:

1. Amplop Surat Niaga
2. Amplop Keamanan
3. Amplop Rekat Silang Tutup
4. Amplop Berjendela
5. Amplop Berjendela Dua
6. Amplop Lapisan Sisi
7. Amplop gereja                                    
8. Amplop Film Ronsen
9. Amplop Berkancing Bertali                
10 Amplop Berlubang dan Jepitan
11. Amplop Dokumen                                    
12. Amplop Katalog

Sumber:

semua pasti kan baik-baik saja

Sekretaris

Sekretaris adalah sebuah profesiadministratif yang bersifat asisten atau mendukung. Gelar ini merujuk kepada sebuah pekerja kantor yang tugasnya ialah melaksanakan perkerjaan rutin, tugas-tugas administratif, atau tugas-tugas pribadi dari atasannya. Pekerja atau karyawan ini biasanya melakukan tugas-tugas sepertimengetik, penggunaan komputer, dan pengaturan agenda. Mereka biasanya bekerja di belakang meja. Sebagian besar sekretaris adalah wanita.

Di dunia kerja saat ini ada lagi profesi yang merupakan perkembangan dari sekretaris yaitu asisten pribadi (PA atau Personal Assistant). Perbedaan dari PA dan sekretaris adalah PA lebih bertanggung jawab untuk satu orang saja, dalam hal ini eksekutif atau bos yang mempekerjakan dirinya. Sedangkan sekretaris lebih bertanggung jawab kepada perusahaan secara umum.

Namun di beberapa perusahaan, tentu saja hampir tidak ada perbedaan di antara sekretaris dan PA. Seperti contohnya di Indonesia, umumnya sudah menjadi kebiasaan bila sekretaris kadang juga membantu hal-hal personal dari si bos yang berhubungan dengan kerja. Lain halnya misalnya di Hongkong contohnya di mana dunia kerja di sana lebih profesional. Perbedaan antara PA dan sekretaris ini sangat kentara.

Sekretaris identik pula dengan mode dan gaya dalam berbusana ke kantor. Sudah menjadi rahasia umum bila sekretaris mempunyai tampilan yang menarik sebagai citra dari atasan yang diwakilinya.

Bahasa surat

Yang dimaksud dengan bahasa surat di sini ialah bahasa yang kita gunakan dalam surat kita, terutama bahasa dalam bagian inti surat itu. Bahasa yang digunakan harus tunduk kepada semua aturan bahasa yang berlaku baik struktur kata dan kalimat, maupun penggunaan tanda-tanda baca, pemakaian alinea/paragraf, dan sebagainya.

Pada alinea pembuka yang merupakan pengantar isi surat, penulis surat biasanya menggunakan kalimat-kalimat khusus yang disesuaikan dengan maksud surat itu. Misalnya, memberitahukan sesuatu, menyatakan sesuatu, meminta sesuatu, membalas surat atau menjawab pertanyaan, dan sebagainya.

Beberapa contoh kalimat pembuka:

-          Dengan surat ini kami beritahukan kepada Saudara…

-          Dengan ini kami mohon bantuan Saudara untuk…

-          Bersama ini kami kirimkan kepada Bapak…

-          Seiring dengan surat ini kami kirimkan uang dengan wesel pos sebesar…

-          Membalas surat Ibu tanggal…

-          Menjawab pertanyaan Anda dalam surat Anda…

-          Memenuhi pesanan Tuan dengan surat tanggal… nomor…

-          Menyusul surat kami tanggal…, dengan ini kami beri tahukan bahwa…

-          Dengan sangat menyesal kami sampaikan kepada Bapak bahwa…

Kesalahan yang boleh dikatakan sudah menjadi suatu salah kaprah dalam surat-menyurat ialah penggunaan kalimat pembuka: Bersama ini kami kabarkan bahwa…, atau Bersama surat ini saya beri tahukan kepada Saudara bahwa…

Ungkapan bersama ini mengandung arti ‘seiring dengan ini’, sedangkan kabar atau berita yang disampaikan itu tidak seiring dengan surat itu, tetapi ada di dalam surat itu. Oleh karena itu, bukan kata bersama ini yang hendaknya dipakai di situ, melainkan kata dengan ini atau dengan surat ini.

Mungkin karena pengaruh bahasa Belanda atau Inggris kita juga menulis kalimat pembuka: Menjawab surat Saudara…padahal yang dijawab bukan surat, melainkan pertanyaan yang ada di dalam surat yang diterima. Dalam bahasa Indonesia, lebih tepat bila kita mengatakan/menulis: Membalas surat Saudara tanggal… atau Menjawab pertanyaan Saudara dalam surat tanggal…

Kalimat pembuka yang dimulai dengan kata berhubung saja juga tidak tepat karena ungkapan yang seharusnya digunakan ialah berhubung dengan.Misalnya, berhubung dengan kesehatan saya hari ini agak terganggu… Boleh juga kita mulai kalimat itu bukan dengan ungkapan berhubung dengan, melainkan dengan kata karena:  Karena kesehatan saya hari ini… dan seterusnya.

Ungkapan berhubung dengan menyatakan hubungan pertalian, sedangkan katakarena dipakai untuk menyatakan sebab-akibat. Jadi ada perbedaannya: kata karena tidak dapat diganti dengan kata berhubung. Ungkapan lain menyatakan hubungan pertalian ialah: bertalian dengan, berhubungan dengan, sehubungan dengan, berkenaan dengan, sejalan dengan.

Kalimat penutup surat juga disesuaikan dengan isi surat kita. Pada umumnya, pada akhir surat kita, kita menyampaikan terima kasih kepada orang yang kita kirimi surat itu oleh karena bantuannya, perhatiannya, kerja sama yang ditunjukkannya, dan sebagainya. Kalimat penutup ini haruslah kita tempatkan pada alinea khusus yaitu alinea penutup, jangan disambungkan saja pada bagian isi surat sesungguhnya.

Beberapa contoh kalimat penutup:

-          Atas bantuan Saudara, kami mengucapkan banyak terimakasih.

-          Kami akhiri surat kami dengan ucapan terima kasih atas perhatian serta kerja sama Saudara yang baik.

-          Sekianlah laporan kami, mudah-mudahan beroleh tanggapan dan perhatian Bapak.

-          Semoga laporan kami ini dapat membantu Bapak. Terima kasih kami ucapkan atas perhatian Bapak.

Diambil dari Buku Inilah Bahasa Indonesia yang Benar karya J.S. Badudu.

Jenis lipatan surat

Macam, model, jenis lipatan surat dan cara melipat surat jenis Baku, Setengah Baku, Akordion, Semi Akordion, Tunggal, Ganda, Perancis, Baron.
Jenis Lipatan Surat

Adapun penjelasan dari macam atau model atau jenis lipatan surat dan cara melipat surat dari lipatan jenis Baku, Setengah Baku, Akordion, Semi Akordion, Tunggal, Ganda, Perancis, Baron adalah sebagai berikut.

Lipatan Baku (Standard Fold)
Lipatan kertas jenis Baku adalah jenis lipatan surat yang paling umum digunakan.
Cara melipat jenis Baku : Kertas dibagi menjadi tiga bagian sama besar (Bagian 1, 2, dan 3) lalu dilipat dengan posisi bagian 1 dan bagian 3 semuanya dilipat ke arah bagian 2

Lipatan Setengah Baku (Semi Standard Fold)
Lipatan kertas surat jenis Setengah Baku adalah variasi dari lipatan surat bentuk baku, perbedaan terletak pada bagian lipatan atasnya saja.
Cara melipat jenis Setengah Baku : Kertas dibagi tiga bagian, dua bagian sama besar dan satu bagian lebih kecil, kemudian kertas dilipat.

Lipatan Akordion (Accordion Fold)
Lipatan Surat jenis Akordion adalah variasi lain dari lipatan surat bentuk baku.
Cara melipat jenis Akordion : Kertas dibagi tiga sama besar (bagian 1, 2, dan 3) kemudian bagian 1 dilipat ke atas dan bagian 3 dilipat ke bawah..

Lipatan Semi Akordion (Semi Accordion Fold)
Lipatan Surat jenis Semi Akordion adalah variasi lain dari lipatan surat bentuk baku.
Cara melipat jenis Semi Akordion : Kertas dibagi 3 bagian (bagian 1 dan 2 sama besar dan bagian 3 lebih kecil). Bagian 1 dilipat ke atas dan bagian 3 dilipat ke bawah.

Lipatan Tunggal (Single Fold)
Lipatan kertas jenis Tunggal adalah jenis lipatan kertas yang paling sederhana serta paling mudah dibuat karena hanya dengan membagi kertas surat menjadi dua bagian yang sama panjang kemudian dilipat.
Cara melipat jenis Tunggal : Kertas dibagi dua bagian sama besar, lalu dilipat.

Lipatan Ganda (Parallel Double Fold)
Lipatan kertas surat jenis Ganda juga adalah jenis lipatan yang mudah untuk dibuat, karena hanya meneruskan lipatan sekali lagi setelah lipatan tunggal.
Cara melipat jenis Ganda : Kertas dibagi dua sama besar kemudian dilipat (lipatan ke 1). Lipatan ke 1 dibagi 2 sama besar kemudian dilipat (lipatan ke 2).

Lipatan Perancis (French Fold)
Lipatan kertas jenis Perancis sering digunakan untuk surat-surat niaga. Tetapi sekarang banyak surat surat dinas yang menggunakan jenis lipatan kertas surat yang semula merupakan lipatan kertas surat yang digunakan oleh raja dan kaum bangsawan Eropa tersebut.
Cara melipat jenis Perancis : Kertas dibagi dua sama besar kemudiam dilipat (lipatan ke 1). Lipatan ke 1 dilipat kembali sama besar sehingga menghasilkan lipatan ke 2

Lipatan Baron (Baronial Fold)
Lipatan surat jenis Baron sering digunakan untuk surat-surat dinas atau surat yang menggunakan amplop atau sampul yang panjang karena panjang lipatan ini melebihi sampul atau amplop ukuran pendek.
Cara melipat jenis Baron : Kertas dibagi dua sama besar kemudian dilipat (lipatan ke 1), kemudian lipatan ke 1 dibagi tiga sama besar (bagian 1, 2, dan 3). Bagian 1 dilipat ke kiri dan bagian 2 dilipat ke kanan.

Rabu, 14 Mei 2014

Surat legal

Surat legal adalah surat yang memiliki kekuatan hukum, bisa berkaitan dengan bisnis, dinas maupun pribadi. Semua surat legal ditulis denganbahasa sangat formal dan gaya yang tegas. Prinsip penulisan surat legal yaitu jelas dan logis.Jelas artinya spesifik dan tidak menimbulkan salah tafsir karena adanya makna ganda. Sedangkan logis maksudnya surat yang dibuat harus memiliki dasar yang jelas dan bisa diterima akal. Berikut ini beberapa contoh surat yang termasuk dalam surat legal.

  1. 1.        Surat Keputusan (SK)

Surat keputusan adalah surat yang berisi suatu keputusan yang dibuat oleh pimpinan suatu organisasi atau lembaga pemerintahan berkaitan dengan kebijakan organisasi atau lembaga tersebut. Surat keputusan memiliki 2 bagian pokok, yaitu:

  1. 1.       Konsideran

:

landasan atau dasar hukum dibuatnya keputusan tersebut. Pada bagian ini terdapat kata-kata seperti Menimbang, Mengingat, Membaca, Mendengar, atau Memperhatikan.

  1. 2.       Diktum keputusan

:

isi keputusan tersebut, ditandai dengan adanya kata Memutuskan dan Menetapkan.

 Pedoman penulisan surat keputusan:

  1. Bagian pembuka; surat dibuka dengan ungkapan seperti MenimbangMengingat,MembacaMendengar, atau Memperhatikan
  2. Bagian tengah; menyampaikan keputusan yang dibuat.
  3. Bagian penutup; penegasan pelaksanaan atau antisipasi bila terjadi kekeliruan atau perubahan keputusan yang telah dibuat.
  4. Tembusan; SK selalu disertai dengan tembusan karena SK menyangkut banyak pihak yang harus diberitahu tentang adanya kebijakan baru tersebut.

 Keterangan :

  • Menimbang merupakan pernyataan yang berisi tentang suatu pemikiran tentang dikeluarkan keputusan tersebut
  • Memperhatikan merupakan pernyataan tentang fakta, situasi dan kondisi yang mendorong untuk dikeluarkannya keputusan tersebut
  • Mengingat merupakan pernyataan yang menyebutkan peraturan atau perundang-undangan yang melandasi dikeluarkannya keputusan tersebut
  • Memutuskan, merupakan pernyataan yang merumuskan ketetapan atau kebijakan-kebijakan mengenai suatu yang berhubungan dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya.

 

  1. 2.        Surat Tugas/Perintah

Surat tugas merupakan surat yang dibuat untuk menugaskan seseorang/sekelompok orang untuk melaksanakan suatu tugas khusus di luar operasional.

Informasi yang dikandung dalam surat tugas adalah:

  1. Nama dan jabatan pemberi tugas.
  2. Nama dan jabatan penerima tugas.
  3. Tugas yang diberikan mencakup jenisnya dan kapan pelaksanaannya.

Pedoman penulisan surat tugas:

  1. Bagian pembuka; berisi alasan penugasan.
  2. Bagian tengah; merinci penugasan yang mencakup apa saja yang harus dikerjakan, kapan, bagaimana, dan dimana pelaksanaannya, serta besarnya biaya yang ditetapkan.
  3. Bagian penutup; memberikan perintah untuk membuat laporan setelah pelaksanaan tugas selesai.

 

  1. 3.        Surat Perjanjian

Surat perjanjian merupakan surat yang berisi kesepakatan antara 2 pihak. Perjanjian tertulis berfungsi sebagai bukti otentik telah terjadinya suatu kesepakatan, sehingga apabila salah satu pihak melanggar perjanjian tersebut, perjanjian tertulis tersebut bisa dijadikan bukti dan dasar penyelesaian persengketaan di pengadilan.

Surat perjanjian dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

  1. Surat perjanjian di bawah tangan; surat perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak-pihak yang bersepakat yang disaksikan oleh dua orang saksi.
  2.  Surat perjanjian otentik; surat perjanjian yang dibuat oleh notaris (sebagai wakil pemerintah)

Unsur-unsur surat perjanjian:

  1. 1.         Pihak yang bersepakat atas Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
  2. 2.         Materi dan objek perjanjian

Keterangan :

  • Materi atas jenis perjanjian yang disepakati, misalnya perjanjian jual beli, perjanjian distribusi, perjanjian kerja sama dsb.
  • Objek barang atau jasa yang menjadi bahan perjanjian tersebut, misalnya tanah, buku, rumah, pekerjaan, dsb.
  • Hak masing-masing pihak atas hak-hak yang berbeda dicantumkan dalam pasal yang berbeda pula.
  • Kewajiban masing-masing pihak atas kewajiban yang berbeda dicantumkan dalam pasal yang terpisah dan dirinci dengan ayat-ayatnya.
  • Antisipasi kegagalan dan jalan keluarnya

 

  1. 4.        Surat Kuasa

Surat kuasa adalah surat pendelegasian hak dan kewajiban satu pihak kepada pihak lain dimana pihak penerima kuasa memiliki hak dan kewajiban sama seperti pihak pemberi kuasa.

Bagian penting surat kuasa:

  1. 1.     Penjelasan mengenai pihak pemberi kuasa:  nama, alamat, jabatan, nomor rekening (jika digunakan untuk mengambil uang di bank)
  2. Penjelasan mengenai pihak penerima kuasa: identitas orang yang diberi kuasa sehingga menjadi jelas hubungannya dengan pemberi kuasa.
  3. Penjelasan mengenai urusan atau hal yang dikuasakan : dibuat sespesifik mungkin dan tidak bermakna ganda untuk menghindari kesalahan pengertian yang berakibat fatal.

Pedoman penulisan surat kuasa:

  1. Bagian pembuka: berisi pihak pemberi kuasa dan pihak penerima kuasa.
  2. Bagian tengah:  rincian mengenai wewenang yang dikuasakan.
  3. Bagian penutup:  penegasan pendelegasian wewenang.

 

  1. 5.        Berita Acara

Berita acara adalah catatan laporan yang dibuat mengenai waktu terjadi, tempat, keterangan atau petunjuk lain tentang suatu perkara atau peristiwa. Contoh berita acara adalah berita acara serah terima barang, berita acara serah terima jabatan atau pekerjaan, berita acara pelaksanaan ujian nasional, dll.

Bagian-bagian yang umum terdapat pada berita acara:

  1. Keterangan pihak yang bertransaksi: nama, alamat, jabatan, dan keterangan lain.
  2. Barang atau jasa yang ditransaksikan: nama, jumlah, dsb.
  3. Waktu: tanggal, hari, dan jam.
  4. Tempat: nama jalan, gedung, nomor rumah, dsb secara lengkap.

Surat edaran

Surat edaran adalah surat dengan alamat tujuan kolektif yang beredar dari satu tangan ke tangan lainnya dengan cara mengirimkan satu surat untuk semua orang yang dituju (sirkuler), atau semua orang yang dituju mendapat surat yang sama isinya.
FUNGSI DAN SIFAT SURAT EDARAN

Surat edaran berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada orang banyak dan  bersifat tidak rahasia.

CONTOH SURAT EDARAN


PEMERINTAH KOTA MADYA JAKARTA UTARA
KECAMATAN KELAPA GADING KELURAHAN
PEGANGSAAN DUA
Jalan Raya Kelapa Nias PA No. 8 Kelapa Gading Permai Jakarta Utara Telepon 45841273
Kode Pos 14250
15 Januari 2007
Nomor             :15/1.777
Sifat                 : Penting
Perihal             : Kerja Bakti Kebersihan

Yth. Ketua RW 08, 09, 10 dan 11
Kelurahan Pegangsaan Dua
Di Jakarta

Sebagai tindak lanjut surat dari Suku Dinas Kesehatan Measyarakat Kotamadya Jakarta Utara Nomor : 06/1.774 tanggal 8 Januari 2007 hal Jadwal Pelaksanan Bulan Bakti Gerakan Menguras, Menutup Dan Mengubur (BBG 3M) dalam rangka pemberantasan nyamuk demam berdarah dan penanggulangan bencana banjir, maka dengan ini kami mohon kepada pengurus RW agar mengoordinasi/mengarahkan warga sebanyak-banyaknya untuk melakukan kerja bakti tersebut yang dilaksanakan pada :
Hari                 : Minggu
Tanggal            : 04 Februari 2007
Waktu              : Pukul 07.00 WIB sampai selesai
Tempat            : Di lingkungan RW masing-masing

Nota dinas

Nota Dinas adalah alat komunikasi intern antar pejabat satuan organisasi yg memuat atau berisi pemberitahuan, permintaan, penjelasan, laporan, dan sebagainya; surat resmi yang bersangkutan dengan organisasi atau instansi (KBBI Online). 
Nota Dinas adalah naskah dinas intern yang dibuat oleh pejabat dalam melaksanakan tugas guna menyampaikan laporan, pemberitahuan, pernyataan, permintaan, atau penyampaian kepada pejabat lain. Nota Dinas memuat hal yang bersifat rutin, berupa catatan ringkas yang tidak memerlukan penjelasan yang panjang, dan dapat langsung dijawab dengan disposisi oleh pejabat yang dituju (Tata Naskah Dinas Lembaga Sandi Negara)

Contoh Format Nota Dinas
Adapun contoh format dari nota dinas sebagai berikut: 

Contoh Nota Dinas UNPAD


Bagian-Bagian Penting Nota Dinas
Susunan nota dinas terdiri dari 3 bagian yakni kepala, batang tubuh dan kaki. Untuk kepala terdiri dari 
  • Nama institusi yang harus ditulis dengan huruf kapital secara simetris di tengah atas; 
  • Kata nota dinas, yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; 
  • Kata nomor, yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; 
  • Kata Yth., yang ditulis dengan huruf awal kapital, diikuti dengan tanda baca titik; 
  • Kata Dari, yang ditulis dengan huruf awal kapital; 
  • Kata Hal, yang ditulis dengan huruf awal kapital; 
  • Kata Tanggal, yang ditulis dengan huruf awal kapital. 
Untuk bagian batang tubuh, nota dinas terdiri dari alinea pembuka, isi, dan penutup yang singkat, padat, dan jelas. Sedangkan pada bagian kaki nota dinas terdiri dari tanda tangan, nama pejabat, dan tembusan (jika perlukan).

Hal lain yang diperlukan dalam pembuatan nota dinas yaitu:
  1. Nota dinas tidak dibubuhi cap dinas. 
  2. Tembusan nota dinas berlaku di lingkungan intern instansi. 
  3. Penomoran nota dinas dilakukan dengan mencantumkan nomor nota dinas, kode jabatan penanda tangan, kode klasifikasi arsip, bulan, dan tahun.